Dari Sepeda Motor Menuju Mobil Impian dan Rumah Bahagia
- 10-Okt-2025 | 11:22:40
- Administrator
Kisah Perjuangan Win Fadili — Sang Pejuang Lapangan, Mitra Tangguh PT. Bir Ali Tour and Travel
Di balik setiap kesuksesan besar, selalu ada kisah panjang penuh keringat, air mata, dan doa yang tak pernah putus.
Itulah kisah Win Fadili, pria kelahiran Medan, 3 September 1983, berdarah Gayo dari Bebesen, Aceh Tengah — sosok sederhana yang kini menjadi inspirasi banyak mitra PT. Bir Ali Tour and Travel.
Ia bukan hanya seorang marketer atau penggerak jamaah, tapi pejuang dakwah di jalan Allah.
Langkahnya dimulai dari kesungguhan hati, dan berakhir pada bukti nyata: dari motor tua menuju mobil impian dan rumah sendiri.
Awal Mula: Ibadah yang Menjadi Jalan Rezeki
Ketika pertama kali bergabung dengan PT. Bir Ali Tour and Travel pada Januari 2024, Win tak memikirkan semata soal bisnis.
Yang ia lihat jauh lebih besar: peluang untuk mengajak umat menuju Tanah Suci — sebuah misi mulia yang menghadirkan pahala, keberkahan, dan rezeki yang tak disangka-sangka.
“Saat kita mengajak orang beribadah, kita sedang menyiapkan bekal akhirat kita sendiri. Dan Allah akan membalas dengan rezeki yang tak pernah kita duga,” ujar Win dengan penuh keyakinan.
Mulai Maret 2024, Win benar-benar turun ke lapangan. Ia menyaksikan langsung bagaimana H. Samsul Bahri, SE., M.PH, selaku Direktur Utama Bir Ali, menanamkan disiplin dan komitmen pada setiap keberangkatan jamaah.
“Saya kagum. Di Bir Ali semuanya tertib, jujur, dan profesional. Pak Haji Samsul orangnya terbuka, selalu menyemangati kami agar jangan lelah menebar kebaikan,” kenangnya dengan senyum haru.
Perjalanan Penuh Liku: Dari Hujan, Debu, hingga Masjid Sebagai Tempat Istirahat
Langkah perjuangan Win tak selalu mudah. Dirinya rela menempuh perjalanan jauh melintasi Takengon, Bener Meriah, Bireuen, Lhokseumawe, Banda Aceh, Aceh Timur hingga Medan — semuanya dengan sepeda motor.
Kadang hujan mengguyur, bensin habis di tengah jalan, atau malam harus dihabiskan tidur di masjid. Tapi semangatnya tak pernah padam.
“Saya tidak malu tidur di masjid, tidak takut kehujanan. Karena yang saya bawa ini bukan jualan dunia, tapi dakwah. Mengajak orang menuju Baitullah — itu kemuliaan,”
ucapnya dengan mata berbinar.
Penolakan demi penolakan ia hadapi. Namun, ia tak menyerah.
“Kalau ada yang menolak, saya anggap itu ujian. Tugas saya hanya menyampaikan. Semakin banyak siar, semakin dekat rezeki datang,”
katanya mantap.
Langkah Kecil, Hasil Besar: Membangun Jalan Menuju Tanah Suci
Selain aktif di Bir Ali, Win juga mendirikan PT. USB (Usaha Sejahtera Bersama Interkoneksi), yang membantu masyarakat menabung atau mencicil biaya umrah.Dengan konsep DP 500 ribu, ia membuka pintu bagi siapa pun yang mau, bukan hanya yang mampu.
“Kalau seseorang sudah berani DP, artinya ia sudah berniat sungguh-sungguh. Kita bantu sampai berangkat. Ini bukan sekadar jual paket, tapi menuntun orang menuju Baitullah,”
jelasnya.
Dari hasil kerja keras, doa, dan kesabaran, sedikit demi sedikit Win menabung.Dan akhirnya, Allah mengabulkan — ia membeli mobil impian Toyota Rush dan rumah untuk keluarganya.
“Dulu saya hanya punya motor dan semangat. Sekarang Alhamdulillah, bisa ajak keluarga jalan dengan mobil sendiri. Semua dari ujrah yang halal, dari dakwah yang ikhlas,”
ujarnya lirih penuh syukur.
Kekuatan di Balik Layar: Doa Istri dan Senyum Anak-Anak
Di balik langkah besar seorang lelaki hebat, ada sosok perempuan tangguh yang menjadi tiang kekuatan.
Bagi Win, perempuan itu adalah Rita Suwarni (36 tahun), istrinya tercinta.
“Ia tidak pernah mengeluh. Walau saya sering keluar kota berhari-hari, ia selalu bilang: ‘Yang penting niatnya lillah, Allah pasti bantu.’”
Bagi Win, keluarganya adalah alasan untuk terus berjuang.Ia ingin anak-anaknya hidup sejahtera, berpendidikan, dan bangga dengan ayahnya yang berjuang dengan cara yang halal.
Pesan Kehidupan: Jangan Tunggu Tua untuk Sukses
Kini, nama Win Fadili dikenal luas di kalangan mitra Bir Ali sebagai sosok rendah hati namun berjiwa besar.
Baginya, kesuksesan bukan untuk dibanggakan, melainkan untuk dibagikan.
“Saya selalu bilang ke teman-teman: jangan malu bercerita tentang Bir Ali. Ceritakan kebaikan ini ke siapa pun — di warung, di jalan, di acara. Kita tidak tahu dari mana Allah bukakan pintu rezeki.”
Ia menegaskan bahwa keberanian memulai adalah kunci segalanya.
“Mulailah dengan apa yang kamu punya. Saya dulu hanya punya motor dan tekad. Sekarang Allah beri lebih dari yang saya harapkan. Jangan tunggu sempurna, cukup mulai dan istiqamah.”
Harapan dan Doa: Sukses Dunia, Berkah Akhirat
Menutup kisahnya, Win menyampaikan pesan yang menggugah jiwa bagi seluruh mitra:
“Jangan tunggu tua untuk ingin sukses. Jadilah anak muda yang kaya raya, tua yang penuh pahala, dan wafat dalam husnul khatimah menuju surga.”
Ia juga berharap agar PT. Bir Ali Tour and Travel terus berjaya di bawah kepemimpinan H. Samsul Bahri, SE., M.PH, menjadi pionir travel umrah terpercaya di Indonesia bahkan dunia.
“Saya percaya, bukan orang mampu yang bisa ke Tanah Suci — tapi orang yang mau. Karena kalau kita sungguh-sungguh, Allah pasti mampukan.”
Kisah Win Fadili adalah bukti nyata bahwa kesuksesan tak lahir dari keberuntungan, tapi dari keberanian untuk memulai, kesabaran dalam berproses, dan keyakinan kepada janji Allah.
Dari motor yang penuh debu, kini melaju mobil impian bersama keluarga tercinta semua berawal dari niat tulus mengajak orang menuju Baitullah.

KOMENTAR (0)